Powered By Blogger

Kamis, 10 November 2011

MEWASPADAI PERMASALAHAN SUMBERDAYA AIR DI MASA DEPAN


               

Memasuki bulan November curah hujan semakin meningkat, sehingga sudah seharusnya kita mempersiapkan diri terhadap akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut. Curah hujan yang meningkat dapat mengakibatkan terjadi banjir, dan tanah longsor. Bencana ini merupakan sangat sangat menakutkan  juga sangat banyak kerugian yang diakibatkannya. Sebagai manusia ternyata kita mempunyai andil  sangat besar dalam terjadinya bencana alam akibat curah hujan yang sangat deras.
Bencana banjir yang sangat kita takuti,  ternyata sebenarnya adalah akibat ulah dari kita sendiri sebagai  manusia yang tidak bijak dalam mengelola sumber daya alam. Banjir yang terjadi  karena  dewasa kini telah terjadi ketimpangan dalam pemanfaatan lahan sehingga berakibat pada kerusakan daerah tangkapan hujan. Ketimpangan tersebut disebabkan oleh perubahan (koversi)  lahan yang tidak terkendali sehingga hutan yang semula dilindungi oleh vegetasi  alam berubah menjadi kawasan terbuka, sedangkan lahan pertanian dan kawasan  pedesaan lainnya berubah dengan cepat menjadi kawasan industri dan perkotaan.
Banjir dapat terjadi, apabila di waktu hujan, air tidak tertahan secara memadai dipermukaan tanah sehingga proses penyerapannya ke dalam tanah atau penguapan ke udara tidak memungkinkan.  Akibatnya hujan terhempas begitu saja kepermukaan tanah.  Semakin besar curahan hujan ke permukaan tanah  semakin pendek waktu retensinya.  Keadaan ini menyebabkan banjir besar secara mendadak.
Saat ini  semakin  bertambah  daerah  tangkapan hujan yang mengalami pengurangan luasan kawasan vegetasi, bahkan di beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) terjadi perubahan tata guna lahan sedemikian  pesat sehingga luas hutan  turun drastis. Luas kerusakan hutan selalu bertambah setiap tahun,  akibat dari penebangan liar, perambahan dan kebakaran hutan.  Akibat rusaknya hutan, kemampuan DAS menampung air semakin menyusut dan mudah tererosi oleh air hujan yang mengakibatkan tingkat sedimentasi sangat tinggi dan menjadi lahan kritis. Lahan kritis merupakan lahan rawan bencana banjir dan longsor.
Hujan yang jatuh ke kelahan terbuka merupakan penyebab utama erosi.   Semakin tinggi intensitas hujan  semakin meningkat pula derajat pengikisan suatu lahan. Perubahan tata  guna lahan sangat berpengaruh  terhadap besarnya erosi lahan.  Konversi  lahan yang  disertai hilangnya vegetasi penutup tanah dan pengolahan  tanah yang tidak memperhatikan norma konversi  akan  menyebabkan suatu lahan mudah tererosi. Erosi mengakibatkan terjadinya pemindahan butiran  tanah ke tempat lain, apabila mengendap  di sungai atau waduk  tentu akan menjadi suatu masalah baru, mengingat waduk juga digunakan unntuk memenuhi  berbagai kebutuhan manusia.
Selain itu perlu untuk memperoleh perhatian adalah pemanfaatan lahan di sempadan sungai  untuk keperluan pemukiman, pertanian, dann usaha lain yang mengganggu  kelancaran aliran air merupakan contoh khas dari diabaikannya aspek lingkungan sungai. Demikian pula kebiasaan buruk membuang sampah di sungai  ataupun  membuang sampah sembarangan merupakan bukti sikap meremehkan kelestarian sumber daya air.


Senin, 07 November 2011

Strategi Pemasaran Produk untuk Usaha Mikro Kecil Menengah

Strategi Pemasaran Produk untuk Usaha Mikro Kecil Menengah

 

Rindyah Hanafi, SE, MM.

 

 

Untuk menyusun strategi pemasaran kita harus memahami dulu apa yang dimaksud dengan konsep pemasaran/marketing. Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.
Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus strategi pemasaran.
Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :
  1. Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan  untuk pemasangan iklan
  2. Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
  3. Perkenalkan produk dan usaha  melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang di tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
  4. Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha, dalam salah satu kegiatan yang usaha dilaksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.
Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ­­­­menyusun strategi pemasaran yaitu sebagai berikut : 
1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.
2. Perencanaan
Perencanaan konsep pemasaran yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi pemasaran, anggaran pemasaran, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan pemasaran yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep pemasaran lebih mudah dilaksanakan.
5. Anggaran
Menghitung anggaran pemasaran merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersiapkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.
6. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.
7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.
Tak bisa dipungkiri bahwa suatu usaha/bisnis tidak akan bertahan lama, tanpa adanya strategi  pemasaran. Demikian  pula dalam usaha skala kecil/bisnis rumahan, walaupun dijalankan skala kecil-kecilan dari rumah. Tapi bukan berarti   strategi pemasaran tidak dibutuhkan untuk menperkenalkan bisnis yg kita miliki kepada masyarakat luas. Lalu, bagaimana strategi  pemasaran produk usaha skala rumahan yang paling tepat?
Memasarkan produk usaha skala kecil/rumahan bisa dimulai dengan mempromosikannya dari mulut ke mulut. Cara  yang mudah, murah dan sangat efektif ini bisa dimulai dengan menginformasikan keberadaan  usaha/bisnis yang kita miliki kepada keluarga besar kita, para tetangga sekitar, maupun teman-teman dekat. Perkenalkan produk atau jasa kita, disaat ada acara kumpul keluarga, atau pada waktu kegiatan arisan rutin. Agar konsumen mengetahui produk yang kita miliki, dan akhirnya tertarik untuk mencoba membeli. Dari pemberitaan “gethok tular” (dari mulut ke mulut), berita tersebut akan tersebar luas dengan waktu yang relatif singkat.
Selanjutnya kita bisa menggunakan media iklan untuk menarik minat konsumen. Meskipun usaha kita terbilang kecil, dan hanya dilakukan di rumah. Tapi promosi dengan menggunakan media iklan, cukup penting untuk menarik minat konsumen. Untuk meminimalkan biaya, kita bisa memilih promosi dengan memasang spanduk, banner, atau neon box di depan rumah. Tuliskan nama usaha dan produk-produk yang ditawarkan di media tersebut. Jadi, masyarakat yang melewati rumah kita bisa mengetahui keberadaan produk yang kita hasilkan. Selanjutnya kita juga bisa membuat pamflet, kartu nama, dan brosur sebagai identitas usaha kita, yang bisa dibagikan pada para konsumen.
Selain itu, kita bisa memanfaatkan internet untuk membantu pemasaran produk. Kebanyakan pelaku usaha rumahan mengaku dirinya gaptek (gagap teknologi) dan tidak mau  belajar internet marketing. Padahal untuk memenangkan persaingan pasar, kita pun harus selalu inovatif mengikuti perkembangan pasar. Cobalah untuk memperluas jangkauan pasar, dengan memasarkan produk rumahan secara online. Misalnya saja dengan membuat website, blog, atau memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Sudah banyak pelaku bisnis usaha skala kecil yang menerima permintaan produk dari luar negeri, karena bantuan internet. Sehingga tidak menutup kemungkinan, bisnis dari rumah pun bisa mengekspor produk ke pasar mancanegara.
Terakhir, untuk membantu pemasaran, kita juga bisa membuka kerjasama dengan agen atau reseller produk. Ajak beberapa konsumen yang cukup potensial, untuk menjadi agen atau reseller produk kita. Berikan potongan harga tertentu atau prosentase pembagian untung yang  cukup menarik, pada konsumen yang ingin membantu pemasaran produk kita. Cara ini memberikan keuntungan kedua belah pihak, baik konsumen maupun pelaku usaha rumahan. Yang terpenting, jaga kualitas produk kita. Agar konsumen juga tertarik dengan produk yang kita tawarkan.Cobalah untuk menggabungkan beberapa strategi pemasaran yang telah kita bahas, dan jaga kualitas produk yang di tawarkan. Ini akan membantu konsumen untuk mengenal dan mengingat produk kita.

GOOD LUCK
ERHA

Stategi Pemasaran untuk Wirausahawan Kecil


 Stategi Pemasaran untuk  Wirausahawan Kecil
                                                                             
Oleh
Rindyah hanafi, SE, MM

Pendahuluan
            Pedagang kecil keberadaannya sangat populer. Kepopuleran pedagang kecil yang berwujud  seperti pedagang kaki lima, pedagang menggunakan gerobak, sepeda, sepeda motor ataupun  yang lainnya, dalam arti positif atau dalam arti negatif. Dari sisi positif, sebagai pedagang, secara pasti dapat menyerap lapangan pekerjaan dari sekian banyak orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Dengan demikian para pedagang ini telah mencoba berkreasi, berwirausaha dengan modal sendiri atau tanpa modal. Keberanian dalam dalam berjuang memenuhi tuntuan hidup inilah yang patut diacungi jempol dan layak untuk diperhatikan  dan ditumbuh kembangkan keberadaannya. Kementerian Tenaga Kerja dan Kadin Pusat telah  mencanangkan, agar kehidupan pedagang kecil, dibina, diatur, jangan dimatikan, karena mereka sudah turut dalam menyumbangkan andil dalam membangun lapangan pekerjaan.
            Dari sisi negatif, para  pedagang ini dinilai tidak menghiraukan tata tertib, keamanan, kebersihan dan membuat kebisingan. Di mana ada pedagang kaki lima misalnya, disana timbul kesemrawutan dan banyak sampah. Dalam hal ini masalah pendidikan, disiplin, upaya hukum harus ditegakkan secara terus-menerus, dengan rencana matang dan terarah, tidak sporadis. Pedagang kecil utamanya Pedagang kaki lima adalah merupakan asset potensial apabila dibina, ditata dan dikembangkan status usahanya. Lebih khusus wirausahawan ini merupakan potensi dalam peningkatan laju pertmbuhan ekonomi kota dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
Mengingat pentingnya pedagang kecil sebagai wirausahawan dalam membangun perekonomian, maka pemberian pembinaan harus sering dilakukan untuk menunjang keberhasilan mereka. Pembekalan dalam berbagai bidang keilmuan antara lain pemasaran, keuangan, manajemen, komunikasi, kewirausahaan, dll harus dilakukan. Mengapa strategi pemasaran penting dipahami oleh wirausahawan?  Karena pemasaran merupakan ujung tombak setiap usaha, wirausahawan dituntut untuk memahami berbagai situasi didalam menjalankan usahanya diantara karena terbatasnya sumberdaya yang dimiliki ( pendidkian, uang, peralatan, bahan baku dsb) dan juga ketidak pastian mengenai kekuatan bersaing.
Terdapat lima unsur pokok dalam strategi pemasaran  meliputi yang wajib dilakukan seorang wirausahawan yakni; pemilihan pasar yang dilayani, perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi, komunikasi pemasaran. Harapan ke depan dengan pembinaan dan pembekalan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan secara berkesinanbungan wirausahawan dapat meningkatkan kualitas dirinya dan usahanya serta menjadi wirausahawan yang tangguh dan handal.

Konsep Pemasaran.
Konsep marketing merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Konsep ini berlaku pada usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis juga pada usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka terdapat 5 unsur pokok strategi pemasaran yang harus dijalankan meliputi: (1) Pemilihan pasar (2) Perencanaan produk ((3) Penetapan harga (4) Sistem distribusi (5) Komumikasi pemasaran yang diuraikan berikut ini.

Pemilihan Pasar
Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada sasaran yang dituju mengingat keterbatasan sumberdaya internal. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan melakukan segmentasi pasar yakni membagi-bagi pasar dalam kelompok potensial Strategi ini merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan pemasaran yang direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik konsumennya, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap. Target market adalah mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep pemasaran lebih mudah dilaksanakan.

Perencanaan Produk
            Produk adalah barang dan jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Produk merupakan faktor yang sangat penting dan merupakan titik sentral dalam pemasaran. Semua kegiatan pemasaran lainnya,  digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Salah satu hal yang perlu diingat ialah bagaimanapun hebatnya usaha promosi, distribusi dan harga yang baik, jika tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi konsumen, maka strategi pemasaran ini akan sia-sia dan tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu diteliti produk apa yang dipasarkan, bagaimana selera konsumen perlu mendapat perhatian yang serius.

Penetapan Harga
            Masalah harga juga turut menentukan keberhasilan pemasaran produk. Pada prinsipnya suatu usaha patut mendapatkan keuntungan, maka harga jual yang ditetapkan harus lebih besar dari biaya-biaya yang dikeluakan untuk menghasilkan produk, sehingga masih ada selisih yang disebut laba. Dengan demikian, harga di sini bukan berarti yang murah saja atau yang tinggi saja akan tetapi harga yang tepat. Bagaimana menentukan harga yang tepat sangat tergantung kepada berbagai faktor misalnya faktor harga pokok barang, kualitas barang, daya beli masyarakat, keadaan persaingan, konsumen yang dituju dan sebagainya.

Sistem Distribusi
            Sebelum memasarkan produk, maka harus sudah ada  perencanaan distribusi yang akan dilakukan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya memasakran produk jika tidak ada yang menjajakan produk, tidak ada toko/kios dan sebagainya. Pada saat ini mungkin pedagang kecil/ usahawan kecil kemampuan produksinya masih terbatas hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya, tetapi bukan hal yang mustahil ke depan akan menjadi wirausahawan besar yang membutuhkan saluran distribusi berbentuk perantara dagang.

Komunikasi Pemasaran (Promosi)
Promosi dan iklan merupakan konsep pemasaran yang harus dipertimbangkan pada berbagai usaha termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan merek yang efektif, hingga mampu meningkatkan penjualan. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan merek  atau pengenalan gambar, logo.
Antara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, ini adalah dua sejoli yang saling berangkulan untuk suksesnya pemasaraan. Untuk itu perlu adanya keseimbangan, yaitu produk yang baik dan sesuai selera konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha pemasaran.
Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas: yaitu  dengan bekerjasama dengan pengusaha lain untuk pemasangan iklan. Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada konsumen serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu. Memperkenalkan produk dan usaha melalui media gratis (aktif mengikuti acara pameran-pameran), hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang  ditawarkan.  Selain itu cara modern bisa dilakukan, misalnya saja melakukan publikasi melalui internet.( membuat akun web gratis, face book, tweeter).
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen sewasa kini datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah konsumen yang tertarik dengan produk Anda.

Contoh Kasus : Sepatu kanvas
Dengan modal Rp 500.000, Nila memulai usaha  sepatu kanvas, bermerek Justine. Nila yang pernah bekerja di Balai Pikiran Rakyat Bandung, sebagai juru ketik, lalu keluar karena tidak memuaskan hatinya. Dengan dorongan suami  Bill Mamola memacu dirinya mencoba usaha sendiri.
Setelah melakukan survey ke pusat grosir kain di Bandung, Nila bergegas membuat sepatu dari kain kanvas, kulit imitasi dan kain goni. Selain murah belum ada yang membuat sepatu yang berbahan semacam itu. Nila kemudian mendisain sepatu warna-warni lalu menyuruh pengrajin membuat produknya.
Setelah produknnya jadi beberapa pasang, lalu memajangnya di rumah orangtuanya, jl Juanda-Dago Bandung dengan harga 5-6 ribu perpasang. Meski di jual dengan harga murah selama tahun pertama hanya terjual rata-rata 2-4 pasang. Namun dengan keyakinannya prospek akan mencuat karena lokasinya berseberangan dengan sekolah SMA yang setiap saat dilalui anak-anak sekolah, yang merupakan target market  Nila. Dugaannya tepat, di mana produknya digemari anak sekolah. Untuk mengetahui selera anak sekolah, NIla melakukan pendekatan kepada mereka dan berdasarkan masukan dari anak sekolah tersebut,  bisnis produk Nila mulai lancar, dimana nama produk sepatu Justine, dikenal banyak kalangan sehingga sehari dapat terjual 100 pasang.
Permintaan meningkat tajam, dengan tetap mempertahankan keunikan produknya, model lama tidak diproduksi lagi. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dan produknya tetap ekslusif. Nila tidak memproduksi secara massal karena akan hilang kesan unik dan ekslusifnya. Nila telah berhasil memdirikan outlet di kawasan Plasa Bandung dan jalan Buah Batu. Sampai sekarang telah berhasil menciptakan 1000 disain sepatu, dimana setiap model dibuat  terbatas.
Walaupun begitu pesatnya penjualan sepatu dan minat yang begitu tinggi, Nila tetap mengembangkan usahanya tanpa mengorbankan keekslusifannya. Untuk ekspansinya NIla memasok ke toko-toko grosir Matahari, Cahaya, Yogya, Borobudur, dsb, untuk memenuhi keinginan pembeli.
Meskipun diletakkan di departemen store, tetapi diletakkan ditemtap ekslusif di counter khusus. Strategi ini cukup berhasil baik dan  tetap bisa meraup peluang bisnis, dan jumlah permintaan cukup menggiurkan tetapi Nila tetap tidak membuat pabrik dan lebih senang menggunakan pengrajin sebagai pengusaha juga. Untuk mengembangkan usaha bisnis sepatu anak-anak, pakaian jadi dan tas semua disainnya dikerjakan sendiri.
Dari kasus ini dapat dipelajari, bagaimana mengembangkan produk berdasarkan hasil kajian pasar, penetapan strategi pemasaran dengan menetapkan segmen pasar tertentu yang gemar terhadap keekslusifan dan kemampuan mendesain produk sebagai keunggulan kompetitifnya.

Penutup
            Uraian yang disampaikan diatas, adalah merupakan strategi pemasaran standar yang biasanya dilakukan oleh para pemula di dalam menjalankan aktivitas usaha. Sebagai wirausahawan yang sejati, sudah selayaknya harus selalu  mengasah kemampuan diri dengan menngembangkan dan meningkakan kualitas diri dengan selalu belajar dan belajar. Sehingga naluri bisnis semakin terasah  untuk menjadi wirausaha yang handal dan tangguh..



Daftar Rujukan
Buchari Alam, 2010, Kewirausahaan,Penerbit Alfabeta, bandung
Fandy Tjiptono,  1997,  Soal Jawab Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta
Kementerian KUKM: Rencana Tindak Lanjut Jangka Menengah (RTJM) Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan  Menengah 2005-2009.









Selasa, 01 November 2011

Suatu hari di Telaga Ngebel

Suatu hari di Telaga Ngebel 

Pada hari yang sudah kusepakati aku mengajak  sohibku  bu Peni dan anakku Nina  jalan-jalan ke Telaga Ngebel. Jarak dari Madiun ke telaga Ngebel tidak terlalu jauh kurang lebih  hanya memakan waktu sekitar 1 jam saja. Maka kuputuskan untuk berangkat tidak terlalu pagi. Mengikuti gejolak  jiwa yang suka bertualang  dan ikut Pramuka sejak SD, serta menguji keberanian dan ketrampilan dalam mengemudikan mobil  memaksa aku untuk ke sana. Sebelum kesana tentunya sudah siap perbekalan berupa makanan kecil  dan minuman  botol. Maklum anak perempuanku yang cantik itu  kalau  stress  suka menjejalkan makanan di mulutnya  
Terbiasa mengemudikan mobil sendiri ke Malang melalui kelok-kelok gunung sejak tahun 1996, menurut aku  medan menuju  Telaga Ngebel  bukanlah medan yang sulit. Kukemudikan Kijang Solar  yang bisa mengangkut 8 penumpang, sambil menikmati pemandangan  alam lereng gunung Wilis sebelah barat, anakku selalu mengingatkan agar hati-hati , awas ma!  Supir  cowboy!,  aku selalu menjawab:  tenang… tenang….he…he….
Setelah melewati  jalan  yang  naik-turun  dan berkelok,  tibalah pada sebuah gerbang masuk untuk  membayar retribusi  memasuki kawasan telaga. Begitu memasuki  kawasan telaga Ngebel aku merasakan  kesejukan  dan suasana teduh. Pandangan mataku dimanjakan oleh hamparan air yang hijau, jernih nan tenang.  Kususuri  tepian telaga  pelan-pelan.  Menurut aku jalana di pinggir telaga ini sempit.  Sekali-kali aku senyum sendiri  ketika menjumpai  sepeda motor  yang di tupangi muda-mudi yang  sedang memadu kasih  berhenti  di pinggir telaga. Aku jadi teringat masa remajaku. Waktu masih SMA aku pernah ramai-ramai ke sini dengan teman-teman SMAku.
Aku mengamati pohon-pohon tua dengan akar-akarnya yang bergelayut serta rimbun daun hemmmm…..sungguh mempesona. Kesusuri tepian telaga  sebelah timur  sambil menikmati  pemandangan  disekitarnya  mendamaikan hatiku. Sampai pada suatu area yang cukup lapang aku memarkir mobil. Di area ini terdapat bumi perkemahan, penginapan, dan banyak warung makanan, pedagang buah-buahan.
Sambil celingak-celinguk melihat sekitar, kami  masih mau memilih masuk ke sebuah warung makan. Tiba-tiba hujan turun sangat deras, memaksa kami untuk masuk warung yang ada ada dipinggir telaga. Hujan yang sangat deras  sehingga air memercik ke bangku  lesehan, tapi aku bersikeras melarang pemilik warung menutup tirai demi melihat pemandangan telaga dan keramba ikan yang mengapung.
Seketika perut terasa lapar mencium aroma  ikan nila bakar  yang dibudi-dayakan  dalam keramba di telaga ini.  Ku menikmati gurihnya  nila bakar dan menghirup teh panas sambil menatap panorama yang indah dan masih perawan.  Kurasakan alam dan lingkungan telaga Ngebel masih menyajikan suatu misteri ketika berada di dalamnya.
Dari beberapa sumber ku peroleh informasi bahwa keistimewaan telaga Ngebel adalah  kekayaan akan sumber alam tawar bersih yang keluar dari sumber-sumber air  di dasar telaga sedalam kurang lebih 52 meter. Tanah subur di sekitar telaga ini juga menghasilkan aneka pohon buah berkualitas. Durian Ngebel, menjadi buah primadona kawasan ini. Selain itu, tumbuh subur pula pohon manggis, nangka, pisang, apokat, mangga kweni, pete dan tanaman perkebunan seperti cengkeh, coklat dan kopi.
Kami ngobrol ngalor-ngidul,  sambil nggak lupa kami berfoto-foto narsis, juga memotret keindahan alam. Ketika hujan tinggal rintik-rintik dan hari sudah menjelang sore, kami memutuskan untuk pulang. Sebagai sopir aku punya hak prerogatif untuk memutuskan lewat mana arah pulangnya. Maka kuputuskan untuk mengelilingi telaga dengan menuju kearah barat. Tak kukira bahwa jalan kesana sangat kecil, sebelah kiri bibir telaga dan sebelah kanan dinding bukit.
Dalam hati hanya bisa pasrah dan berdoa semoga ada cerukan untuk memutar berbalik kearah kembali. Suasana sepi tanpa ada orang lain dan lalu lalang sepeda motor terasa sangat mencekam. Aku hanya meminta pada bu Peni dan Nina untuk berdoa.  Mobil menyusur pelan-pelan kutatap jalan ke depan dan kulirik telaga yang berselaput kabut. Pohon-pohon yang menjuntai keair membentuk bayangan gelap. Tenyata jalan terhubung dengan jembatan kecil oh….My God. Jembatan kayu yang nggak mungkin dilalui  bersimpangan dengan mobil lain….tak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku melihat anakku dari kaca wajahnya kulihat cemas. Lalu aku berkata mereka …tenang … tenang ayo berdoa. Lalu aku turun.. kuamati jembatan  balok itu… kurasa cukup  kuat dan bisa dilalui  lalu kuukur kanan dan kiri … ah masih ada jerak satu jengkal di kanan dan kiri. Lalu… aku masuk kembali… Bismillah.. kujalankan mobil dan kudengar bunyi gleduk…gluduk sampailah diseberang jembatan kayu… Alhadulillah. Kudengar rasa syukur terucap dari terucap dari mulut bu Peni dan Nina. Tawa  riang kembali terdengar… kususuri lagi telaga kulihat bu Peni sudah sibuk lagi memotret telaga yang indah sampai akhirnya  bertemu dengan pintu gerbang lagi. Sejenak aku teringat kembali kisah keberadan telaga Ngebel dan misterinya….bulu kudukku berdiri. Kuhembuskan mafas panjang …terasa lega karena tidak ada aral yang merintangi selama berwisata ketelaga Ngebel bahkan aku lihat ada pelangi semburat di arah barat dalam perjalanan pulang.