Stategi Pemasaran untuk Wirausahawan Kecil
Oleh
Rindyah hanafi, SE, MM
Pendahuluan
Pedagang kecil keberadaannya sangat populer. Kepopuleran pedagang kecil yang berwujud seperti pedagang kaki lima, pedagang menggunakan gerobak, sepeda, sepeda motor ataupun yang lainnya, dalam arti positif atau dalam arti negatif. Dari sisi positif, sebagai pedagang, secara pasti dapat menyerap lapangan pekerjaan dari sekian banyak orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Dengan demikian para pedagang ini telah mencoba berkreasi, berwirausaha dengan modal sendiri atau tanpa modal. Keberanian dalam dalam berjuang memenuhi tuntuan hidup inilah yang patut diacungi jempol dan layak untuk diperhatikan dan ditumbuh kembangkan keberadaannya. Kementerian Tenaga Kerja dan Kadin Pusat telah mencanangkan, agar kehidupan pedagang kecil, dibina, diatur, jangan dimatikan, karena mereka sudah turut dalam menyumbangkan andil dalam membangun lapangan pekerjaan.
Dari sisi negatif, para pedagang ini dinilai tidak menghiraukan tata tertib, keamanan, kebersihan dan membuat kebisingan. Di mana ada pedagang kaki lima misalnya, disana timbul kesemrawutan dan banyak sampah. Dalam hal ini masalah pendidikan, disiplin, upaya hukum harus ditegakkan secara terus-menerus, dengan rencana matang dan terarah, tidak sporadis. Pedagang kecil utamanya Pedagang kaki lima adalah merupakan asset potensial apabila dibina, ditata dan dikembangkan status usahanya. Lebih khusus wirausahawan ini merupakan potensi dalam peningkatan laju pertmbuhan ekonomi kota dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
Mengingat pentingnya pedagang kecil sebagai wirausahawan dalam membangun perekonomian, maka pemberian pembinaan harus sering dilakukan untuk menunjang keberhasilan mereka. Pembekalan dalam berbagai bidang keilmuan antara lain pemasaran, keuangan, manajemen, komunikasi, kewirausahaan, dll harus dilakukan. Mengapa strategi pemasaran penting dipahami oleh wirausahawan? Karena pemasaran merupakan ujung tombak setiap usaha, wirausahawan dituntut untuk memahami berbagai situasi didalam menjalankan usahanya diantara karena terbatasnya sumberdaya yang dimiliki ( pendidkian, uang, peralatan, bahan baku dsb) dan juga ketidak pastian mengenai kekuatan bersaing.
Terdapat lima unsur pokok dalam strategi pemasaran meliputi yang wajib dilakukan seorang wirausahawan yakni; pemilihan pasar yang dilayani, perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi, komunikasi pemasaran. Harapan ke depan dengan pembinaan dan pembekalan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan secara berkesinanbungan wirausahawan dapat meningkatkan kualitas dirinya dan usahanya serta menjadi wirausahawan yang tangguh dan handal.
Konsep Pemasaran.
Konsep marketing merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Konsep ini berlaku pada usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis juga pada usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka terdapat 5 unsur pokok strategi pemasaran yang harus dijalankan meliputi: (1) Pemilihan pasar (2) Perencanaan produk ((3) Penetapan harga (4) Sistem distribusi (5) Komumikasi pemasaran yang diuraikan berikut ini.
Pemilihan Pasar
Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada sasaran yang dituju mengingat keterbatasan sumberdaya internal. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan melakukan segmentasi pasar yakni membagi-bagi pasar dalam kelompok potensial Strategi ini merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan pemasaran yang direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik konsumennya, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap. Target market adalah mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep pemasaran lebih mudah dilaksanakan.
Perencanaan Produk
Produk adalah barang dan jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Produk merupakan faktor yang sangat penting dan merupakan titik sentral dalam pemasaran. Semua kegiatan pemasaran lainnya, digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Salah satu hal yang perlu diingat ialah bagaimanapun hebatnya usaha promosi, distribusi dan harga yang baik, jika tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi konsumen, maka strategi pemasaran ini akan sia-sia dan tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu diteliti produk apa yang dipasarkan, bagaimana selera konsumen perlu mendapat perhatian yang serius.
Penetapan Harga
Masalah harga juga turut menentukan keberhasilan pemasaran produk. Pada prinsipnya suatu usaha patut mendapatkan keuntungan, maka harga jual yang ditetapkan harus lebih besar dari biaya-biaya yang dikeluakan untuk menghasilkan produk, sehingga masih ada selisih yang disebut laba. Dengan demikian, harga di sini bukan berarti yang murah saja atau yang tinggi saja akan tetapi harga yang tepat. Bagaimana menentukan harga yang tepat sangat tergantung kepada berbagai faktor misalnya faktor harga pokok barang, kualitas barang, daya beli masyarakat, keadaan persaingan, konsumen yang dituju dan sebagainya.
Sistem Distribusi
Sebelum memasarkan produk, maka harus sudah ada perencanaan distribusi yang akan dilakukan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya memasakran produk jika tidak ada yang menjajakan produk, tidak ada toko/kios dan sebagainya. Pada saat ini mungkin pedagang kecil/ usahawan kecil kemampuan produksinya masih terbatas hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya, tetapi bukan hal yang mustahil ke depan akan menjadi wirausahawan besar yang membutuhkan saluran distribusi berbentuk perantara dagang.
Komunikasi Pemasaran (Promosi)
Promosi dan iklan merupakan konsep pemasaran yang harus dipertimbangkan pada berbagai usaha termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan merek yang efektif, hingga mampu meningkatkan penjualan. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan merek atau pengenalan gambar, logo.
Antara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, ini adalah dua sejoli yang saling berangkulan untuk suksesnya pemasaraan. Untuk itu perlu adanya keseimbangan, yaitu produk yang baik dan sesuai selera konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha pemasaran.
Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas: yaitu dengan bekerjasama dengan pengusaha lain untuk pemasangan iklan. Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada konsumen serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu. Memperkenalkan produk dan usaha melalui media gratis (aktif mengikuti acara pameran-pameran), hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang ditawarkan. Selain itu cara modern bisa dilakukan, misalnya saja melakukan publikasi melalui internet.( membuat akun web gratis, face book, tweeter).
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen sewasa kini datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah konsumen yang tertarik dengan produk Anda.
Contoh Kasus : Sepatu kanvas
Dengan modal Rp 500.000, Nila memulai usaha sepatu kanvas, bermerek Justine. Nila yang pernah bekerja di Balai Pikiran Rakyat Bandung, sebagai juru ketik, lalu keluar karena tidak memuaskan hatinya. Dengan dorongan suami Bill Mamola memacu dirinya mencoba usaha sendiri.
Setelah melakukan survey ke pusat grosir kain di Bandung, Nila bergegas membuat sepatu dari kain kanvas, kulit imitasi dan kain goni. Selain murah belum ada yang membuat sepatu yang berbahan semacam itu. Nila kemudian mendisain sepatu warna-warni lalu menyuruh pengrajin membuat produknya.
Setelah produknnya jadi beberapa pasang, lalu memajangnya di rumah orangtuanya, jl Juanda-Dago Bandung dengan harga 5-6 ribu perpasang. Meski di jual dengan harga murah selama tahun pertama hanya terjual rata-rata 2-4 pasang. Namun dengan keyakinannya prospek akan mencuat karena lokasinya berseberangan dengan sekolah SMA yang setiap saat dilalui anak-anak sekolah, yang merupakan target market Nila. Dugaannya tepat, di mana produknya digemari anak sekolah. Untuk mengetahui selera anak sekolah, NIla melakukan pendekatan kepada mereka dan berdasarkan masukan dari anak sekolah tersebut, bisnis produk Nila mulai lancar, dimana nama produk sepatu Justine, dikenal banyak kalangan sehingga sehari dapat terjual 100 pasang.
Permintaan meningkat tajam, dengan tetap mempertahankan keunikan produknya, model lama tidak diproduksi lagi. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dan produknya tetap ekslusif. Nila tidak memproduksi secara massal karena akan hilang kesan unik dan ekslusifnya. Nila telah berhasil memdirikan outlet di kawasan Plasa Bandung dan jalan Buah Batu. Sampai sekarang telah berhasil menciptakan 1000 disain sepatu, dimana setiap model dibuat terbatas.
Walaupun begitu pesatnya penjualan sepatu dan minat yang begitu tinggi, Nila tetap mengembangkan usahanya tanpa mengorbankan keekslusifannya. Untuk ekspansinya NIla memasok ke toko-toko grosir Matahari, Cahaya, Yogya, Borobudur, dsb, untuk memenuhi keinginan pembeli.
Meskipun diletakkan di departemen store, tetapi diletakkan ditemtap ekslusif di counter khusus. Strategi ini cukup berhasil baik dan tetap bisa meraup peluang bisnis, dan jumlah permintaan cukup menggiurkan tetapi Nila tetap tidak membuat pabrik dan lebih senang menggunakan pengrajin sebagai pengusaha juga. Untuk mengembangkan usaha bisnis sepatu anak-anak, pakaian jadi dan tas semua disainnya dikerjakan sendiri.
Dari kasus ini dapat dipelajari, bagaimana mengembangkan produk berdasarkan hasil kajian pasar, penetapan strategi pemasaran dengan menetapkan segmen pasar tertentu yang gemar terhadap keekslusifan dan kemampuan mendesain produk sebagai keunggulan kompetitifnya.
Penutup
Uraian yang disampaikan diatas, adalah merupakan strategi pemasaran standar yang biasanya dilakukan oleh para pemula di dalam menjalankan aktivitas usaha. Sebagai wirausahawan yang sejati, sudah selayaknya harus selalu mengasah kemampuan diri dengan menngembangkan dan meningkakan kualitas diri dengan selalu belajar dan belajar. Sehingga naluri bisnis semakin terasah untuk menjadi wirausaha yang handal dan tangguh..
Daftar Rujukan
Buchari Alam, 2010, Kewirausahaan,Penerbit Alfabeta, bandung
Fandy Tjiptono, 1997, Soal Jawab Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta
Kementerian KUKM: Rencana Tindak Lanjut Jangka Menengah (RTJM) Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2005-2009.