Tertarik dengan foto-foto film Garuda di dadaku 2 sewaktu syuting yang di up load oleh seorang teman, Drg. Eka Aglerina, Salah seorang putranya bernama Mayo ikut berperan di film tersebut sebagai Effendi. Pada tanggal 24 Desember 2011 aku menyempatkan diri menonton di cineplex 21, Grand Mall, Solo. Aku sengaja naik kereta Api Madiun Jaya II AC jam 05.30. Hari itu, hari Sabtu, bersamaan dengan liburan sekolah dan libur Natal, penumpang lumayan memadati kereta api.
Jam 7.45 sudah sampai di Stasiun Balapan aku sudah dijemput putriku, Nina. Dengan senyum manisnya berkata “Ma ….sarapan di Timlo Sastro yuK” aku tahu itu salah satu makanan kesukaannya. Setelah selesai makan kami berkeliling-keliling kota Solo, kemudian menuju Grand Mall. Jam 10.00 , toko toko dalam mall ada yg masih sedang berbenah dan ada pula yang sudah buka. Setelah berkeliling mencari buku-buku yang aku perlukan di Gramedia, akhirnya kami duduk di Pujasera dekat Cineplex 21, sambil membeli minuman. Jam 11 loket dibuka… antrian lumayan panjang panjang.
Film Garuda di Dadaku 2, adalah film Indonesia pertama yang aku tonton di bioskop sejak almahum suamiku berpulang ke Rahmatullah. Kalau film barat pastilah nonton kalau filmnya box office. Garuda di Dadaku yang pertama aku nggak nonton … nanti ini mau beli DVDnya supaya tahu kesinambungan ceritanya J
Sebelumnya ingat lho, aku menulis ini bukan sebagai resensor dan nggak ingin beralih profesi (tetap sebagai dosen). Ketertarikan menulis tentang film ini hanya semata-mata, bahwa aku kini telah menyadari bahwa menumbuhkan jiwa patriot ternyata bisa dari sini. Tahu sendirikan sekarang berita-berita di TV tentang kondisi Negara kita sekarang .. membuat ngilu di dada. Harapan ke kedepan orang tua dapat mendidk putra-putrinya cinta tanah air bangga dengan negeri ini .
Cerita yang disutradarai oleh Rudy Sudjarwo ini diawali dengan cerita Bayu sudah menjadi anggota sepak bola Timnas U-15. Keinginan Bayu sebagai Kapten untuk membawa timnya menjuarai kompetisi banya ksekali rintangannya. Suatu saat ibunya di panggil ke sekolah karena nilai raport di bawah rata-rata membuat sang ibu memerintah Bayu untuk memilih sepak bola atau sekolah. Tugas sekolah yang berat dan tanggung jawabnya pada tim sepakbola membuat Bayu bekerja ektra keras menjadi yang terbaik. Sebagai anak yang tumbuh remaja konflik yang hadapi lumayan berat, dari mulai ibunya yang mempunyai teman dekat pria, sahabatnya yang mulai beralih lebih dekat dengan Yusuf, ketertarikannya dengan Anya teman barunya di kelas.
Ketika menoton film ini, sebagai orang orang tua aku cukup lumayan memperoleh pembelajaran yang berharga bagaimana seorang anak memandang dunianya. Dan mungkin juga berguna bagi pendidik melihat peserta didiknya. Pada film ini juga sarat dengat kata-kata yang penuh makna yang sanggup menohok hati. Selain itu tokoh seorang sopir yang diperankan oleh Ramzi sangat kocak dan menghibur Juga maco dan kerennya si Rio Dewanto sebagai sang pelatih yang sangat tergila-gila sama alm Benyamin Sueb. Kemudian pemeran-pemeran lain sebagai tim pemain bola juga cukup berkarakter seperti Yusuf, Rama, Effendi yang menampakkan keseriusan bermain. Sebagai orang awan yang nggak ngerti film aku acungi jempol untuk film ini, membuat hatiku merasa mak myusssss dan mengajak yukkkk nonton film ini bagus….. Bravo Garuda di Dadaku 2 aku menonton karena ada Garuda di hatiku J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar