Powered By Blogger

Minggu, 30 Oktober 2011

Suluk Beluk Kehidupan Akademik

 Suluk Beluk kehidupan Akademik : 
Sarjana Strata 1

Bagian 1: Pendahuluan

Berawal dari  rasa prihatin atas banyaknya orang,  utamanya mahasiswa dan orang tuanya yang tidak memahami suluk beluk kehidupan kampus, maka  muncul  keinginan untuk menuangkan bentuk tulisan  tentang suluk beluk kehidupan kampus.  Harapan yang muncul setelah membaca tulisan ini, mahasiswa  dan orang tua mahasiswa ataupun orang awam sekalipun dapat memperoleh informasi  tentang kehidupan kampus.
Menjadi sarjana adalah impian semua orang  bahkan hingga saat ini masing sering dikeluhkan  masyarakat kebanyakan bahwa  biaya pendidikan di perguruan tinggi sangat mahal. Padahal Pemerintah dalam Undang Undang Dasar pasal dan ayatnya mempunyai kewajiban menyelenggarakan pendidikan seharusnya memberikan ruang untuk masyarakat memperoleh pendidikan hingga perguruan tinggi sesuai dengan kualifikasinya. Namun masih disayangkan hingga saat ini anggaran pendidikan belum mampu menjangkau kearah sana.
Walaupun biaya pedidikan sangat tinggi, tidak berarti menyurutkan semangat orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya di perguruan tinggi. Akan tetapi  diantara mereka banyak yang salah  pilih dalam pendidikannya, karena tidak faham tentang suluk beluk perguruan tinggi, sehingga apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Menyadari arti penting pendidikan dan memperoleh sebuah ijasah untuk masa depan,  akhirnya juga banyak disalah gunakan sebagian orang dalam cara perolehan  ijasah sebagai tanda bukti sudah menempuh  pendidikan. Sehingga munculah praktek jual ijasah tanpa harus belajar, tanpa mengindahkan persyaratan  yang berlaku. Hal ini tentunya sangat membahayakan kelangsungan hidup Negara ini. Karena untuk megelola Negara ini butuh insane yang benar benar punya nilai kompetensi dan cerdas.
Lebih lanjut juga perlu juga diketahui bahwa hingga saat inipun tentang sebutan atau gelar akademis masih saja penulisan sebutan atau gelas,  juga masih banyak yang tidak mengetahui, padahal pada tahun 1990 telah terjadi perubahan  undang-undang pendidikan, misalnya sebutan Insinyur sudah berubah menjadi Sarjana Teknik. Mengapa  sebutan ini berganti? Hal ini disebabkan karena di Indonesia merubah sistem dengan memberlakukan sistem strata dalam pendidikan tinggi.
Perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia  menjadi strata( S1, S2, S3), sebelumnya  dikenal sebutan sarjana muda, sarjana (Drs, Ir, SH, dokter).  Ini merupakan perubahan  dari sistem continental menjadi sistem  “quasi Anglo-Saxon” Dalam sistem strata, sebutan sarjana muda dihilangkan menjadi sarjana dengan akibat adanya degradasi terhadap derajat sarjana. Dalam sistem strata seorang  berderajat  sarjana harus terlebih dahulu mencapai derajat magiter agar bisa meraih derajat tertinggi pendidikan (doktor).  Pada kenyataan masyarakat masih menganggap bahwa  S1 pada sistem pendidikan setara dengan Drs, Ir, SH, tatanan sebelum sistem strata. Berikut dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan kesetaraan derajat di Perguruan Tinggi.

Tabel Kesetaraan Derajat di Perguruan Tinggi
Indonesia


Program
Program Sarjana
S1
Program Sarjana
           S2                             S3
Gelar
Sarjana
Magister
Doktor

Amerika Serikat


Program
First Degree
Undergraduate
Higher Degree
 Graduade             Post Graduade
Gelar
Bachelor
Master
Ph D

United Kingdom


Program
First Degree
Undergraduate
Higher Degree
 Graduade             Post Graduade
Gelar
Bachelor
Master
Ph D

Belanda


Program/Tingkat
Candidaat
Doctoraal                     Soctoraat
Graduate                Postgraduade
Gelar
Candidat
Drs, Ir, Mr
Dr

Indonesia (Sistem Kontinental)



Program/Tingkat
Studi Bebas
Sarjana muda

      Sarjana                  Doktor
Gelar
Candidat

3 thn
Drs, Ir, Mr


4-5 thn
Dr




7 thn
Sumber:  (R. Darmanto Djojodibroto,2009)
Bersambung  di posting yang akan datang

Daftar Pustaka
Djojodibroto, R Darmanto, 2004, Tradisi Kehidupan Akademik, Galang Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar