Suluk Beluk kehidupan Akademik :
Sarjana Strata 1
Bagian 1: Pendahuluan
Berawal dari rasa prihatin atas banyaknya orang, utamanya mahasiswa dan orang tuanya yang tidak memahami suluk beluk kehidupan kampus, maka muncul keinginan untuk menuangkan bentuk tulisan tentang suluk beluk kehidupan kampus. Harapan yang muncul setelah membaca tulisan ini, mahasiswa dan orang tua mahasiswa ataupun orang awam sekalipun dapat memperoleh informasi tentang kehidupan kampus.
Menjadi sarjana adalah impian semua orang bahkan hingga saat ini masing sering dikeluhkan masyarakat kebanyakan bahwa biaya pendidikan di perguruan tinggi sangat mahal. Padahal Pemerintah dalam Undang Undang Dasar pasal dan ayatnya mempunyai kewajiban menyelenggarakan pendidikan seharusnya memberikan ruang untuk masyarakat memperoleh pendidikan hingga perguruan tinggi sesuai dengan kualifikasinya. Namun masih disayangkan hingga saat ini anggaran pendidikan belum mampu menjangkau kearah sana.
Walaupun biaya pedidikan sangat tinggi, tidak berarti menyurutkan semangat orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya di perguruan tinggi. Akan tetapi diantara mereka banyak yang salah pilih dalam pendidikannya, karena tidak faham tentang suluk beluk perguruan tinggi, sehingga apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Menyadari arti penting pendidikan dan memperoleh sebuah ijasah untuk masa depan, akhirnya juga banyak disalah gunakan sebagian orang dalam cara perolehan ijasah sebagai tanda bukti sudah menempuh pendidikan. Sehingga munculah praktek jual ijasah tanpa harus belajar, tanpa mengindahkan persyaratan yang berlaku. Hal ini tentunya sangat membahayakan kelangsungan hidup Negara ini. Karena untuk megelola Negara ini butuh insane yang benar benar punya nilai kompetensi dan cerdas.
Lebih lanjut juga perlu juga diketahui bahwa hingga saat inipun tentang sebutan atau gelar akademis masih saja penulisan sebutan atau gelas, juga masih banyak yang tidak mengetahui, padahal pada tahun 1990 telah terjadi perubahan undang-undang pendidikan, misalnya sebutan Insinyur sudah berubah menjadi Sarjana Teknik. Mengapa sebutan ini berganti? Hal ini disebabkan karena di Indonesia merubah sistem dengan memberlakukan sistem strata dalam pendidikan tinggi.
Perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia menjadi strata( S1, S2, S3), sebelumnya dikenal sebutan sarjana muda, sarjana (Drs, Ir, SH, dokter). Ini merupakan perubahan dari sistem continental menjadi sistem “quasi Anglo-Saxon” Dalam sistem strata, sebutan sarjana muda dihilangkan menjadi sarjana dengan akibat adanya degradasi terhadap derajat sarjana. Dalam sistem strata seorang berderajat sarjana harus terlebih dahulu mencapai derajat magiter agar bisa meraih derajat tertinggi pendidikan (doktor). Pada kenyataan masyarakat masih menganggap bahwa S1 pada sistem pendidikan setara dengan Drs, Ir, SH, tatanan sebelum sistem strata. Berikut dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan kesetaraan derajat di Perguruan Tinggi.
Tabel Kesetaraan Derajat di Perguruan Tinggi
Indonesia | |||
Program | Program Sarjana S1 | Program Sarjana S2 S3 | |
Gelar | Sarjana | Magister | Doktor |
Amerika Serikat | |||
Program | First Degree Undergraduate | Higher Degree Graduade Post Graduade | |
Gelar | Bachelor | Master | Ph D |
United Kingdom | |||
Program | First Degree Undergraduate | Higher Degree Graduade Post Graduade | |
Gelar | Bachelor | Master | Ph D |
Belanda | |||
Program/Tingkat | Candidaat | Doctoraal Soctoraat Graduate Postgraduade | |
Gelar | Candidat | Drs, Ir, Mr | Dr |
Indonesia (Sistem Kontinental) | |||
Program/Tingkat | Studi Bebas Sarjana muda | Sarjana Doktor | |
Gelar | Candidat 3 thn | Drs, Ir, Mr 4-5 thn | Dr 7 thn |
Sumber: (R. Darmanto Djojodibroto,2009)
Bersambung di posting yang akan datang
Daftar Pustaka
Djojodibroto, R Darmanto, 2004, Tradisi Kehidupan Akademik, Galang Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar