Memasuki bulan November curah hujan semakin meningkat, sehingga sudah seharusnya kita mempersiapkan diri terhadap akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut. Curah hujan yang meningkat dapat mengakibatkan terjadi banjir, dan tanah longsor. Bencana ini merupakan sangat sangat menakutkan juga sangat banyak kerugian yang diakibatkannya. Sebagai manusia ternyata kita mempunyai andil sangat besar dalam terjadinya bencana alam akibat curah hujan yang sangat deras.
Bencana banjir yang sangat kita takuti, ternyata sebenarnya adalah akibat ulah dari kita sendiri sebagai manusia yang tidak bijak dalam mengelola sumber daya alam. Banjir yang terjadi karena dewasa kini telah terjadi ketimpangan dalam pemanfaatan lahan sehingga berakibat pada kerusakan daerah tangkapan hujan. Ketimpangan tersebut disebabkan oleh perubahan (koversi) lahan yang tidak terkendali sehingga hutan yang semula dilindungi oleh vegetasi alam berubah menjadi kawasan terbuka, sedangkan lahan pertanian dan kawasan pedesaan lainnya berubah dengan cepat menjadi kawasan industri dan perkotaan.
Banjir dapat terjadi, apabila di waktu hujan, air tidak tertahan secara memadai dipermukaan tanah sehingga proses penyerapannya ke dalam tanah atau penguapan ke udara tidak memungkinkan. Akibatnya hujan terhempas begitu saja kepermukaan tanah. Semakin besar curahan hujan ke permukaan tanah semakin pendek waktu retensinya. Keadaan ini menyebabkan banjir besar secara mendadak.
Saat ini semakin bertambah daerah tangkapan hujan yang mengalami pengurangan luasan kawasan vegetasi, bahkan di beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) terjadi perubahan tata guna lahan sedemikian pesat sehingga luas hutan turun drastis. Luas kerusakan hutan selalu bertambah setiap tahun, akibat dari penebangan liar, perambahan dan kebakaran hutan. Akibat rusaknya hutan, kemampuan DAS menampung air semakin menyusut dan mudah tererosi oleh air hujan yang mengakibatkan tingkat sedimentasi sangat tinggi dan menjadi lahan kritis. Lahan kritis merupakan lahan rawan bencana banjir dan longsor.
Hujan yang jatuh ke kelahan terbuka merupakan penyebab utama erosi. Semakin tinggi intensitas hujan semakin meningkat pula derajat pengikisan suatu lahan. Perubahan tata guna lahan sangat berpengaruh terhadap besarnya erosi lahan. Konversi lahan yang disertai hilangnya vegetasi penutup tanah dan pengolahan tanah yang tidak memperhatikan norma konversi akan menyebabkan suatu lahan mudah tererosi. Erosi mengakibatkan terjadinya pemindahan butiran tanah ke tempat lain, apabila mengendap di sungai atau waduk tentu akan menjadi suatu masalah baru, mengingat waduk juga digunakan unntuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
Selain itu perlu untuk memperoleh perhatian adalah pemanfaatan lahan di sempadan sungai untuk keperluan pemukiman, pertanian, dann usaha lain yang mengganggu kelancaran aliran air merupakan contoh khas dari diabaikannya aspek lingkungan sungai. Demikian pula kebiasaan buruk membuang sampah di sungai ataupun membuang sampah sembarangan merupakan bukti sikap meremehkan kelestarian sumber daya air.
assalamu'alakum bu, saya nurul khomariah mahasiswa dari universitas gunadarma. saat ini saya sedang melakukan penulisan ilmiah yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berbelanja di pasar tradisional dan pasar modern,kebetulan saat saya browsing diinternet ada ibu yang sama seperti saya teliti. kalo boleh saya ingin sharing dan berbagi pengalaman yang ibu punya. mohon dibalas ya bu ke email saya Nurul_nurfa6@yahoo.com terima kasih sebelumnya.
BalasHapus